Jenis permainan ayam tangkas atau ayam taji pisau lebih sering menggunakan ayam filipina. Kenapa? Karena jenis ayam yang berasal dari Filipina ini memiliki postur tubuh yang kecil serta pergerakannya yang sangat lincah. Selain itu sifatnya yang pantang menyerah meski sudah berlumuran darah sekalipun.
Di Indonesia sendiri ayam ini cuku diminati karena kualitasnya yang sangat bagus. Tidak jarang penggemar ayam tangkas ini rela merogoh kocek meski harga yang ditawarkan cukup fantastis. Ya, namanya juga hobi dan pasti akan rela berkorban untuk mendapatkan ayam terbaik.
Meski berbeda dengan ayam bangkok yang lebih mengandalkan teknik dan kekuatan pukulan, ayam filipina ternyata juga tidak kalah populernya. Di Indonesia sendiri jenis permainan sabung ayam pisau ini juga memiliki penggemar yang cukup banyak. Seperti di Bali, Jawa, Sulawesi dan juga kalimantan yang masih sering mengadakan permainan ayam tangkas.
Mengenal Ciri-ciri Ayam Filipina Asli
Nah, berbicara mengenai ayam filipina tersebut, tentunya di Indonesia sangat susah menemukan ayam yang asli. Karena jenis ayam ini mungkin saja sudah dikawin silangkan dengan ayam lainnya sehingga keasliannya sangat diragukan.
Meski begitu, sebenarnya kita tetap mengenali ciri-ciri ayam filipina asli dengan memperhatikan beberapa aspek seperti berikut ini.
- Postur badan ayam Filipina ini bisa dikatakan kecil jika dibadingkan dengan ayam aduan lainnya. Badan yang kecil ini memungkinkan ayam filipina untuk melakukan gerakan yang gesit untuk memberi serangan dan juga meghindar dari serangan lawan.
- Gerakan ayam Filipina ini terkenal sangat gesit. Hal ini mungkin dikarenakan perawakannya yang relatif kecil. Namun untuk tenaga sendiri juga terbilang cukup kuat untuk sejenis ayam pisau. Gerakannya yang lincah ini membuat pergerakan ayam Filipina jauh lebih banyak dibadingkan dengan ayam aduan lainnya seperti ayam bangkok.
- Untuk mental sendiri ayam Filipina terkenal dengan mentalnya yang pantang menyerah hingga titik darah penghabisan. Ayam ini akan terus berusaha melawan meski sudah mengalami luka yang sudah parah. Bahkan dalam keadaan sudah lumpuhpun ayam ini masih memperlihatkan perlawanan hingga akhirnya ayam ni mati di arena.
Perawatan Ayam Filipina
Sama halnya dengan ayam bangkok, ayam filipina juga perlu diberikan perawatan. Tujuannya adalah untuk membentuk fisik dan juga mental ayam supaya menghasilkan teknik bertarung yang baik. Disini saya memberikan dua tahap perawatan yakni Perawatan Masa Grower dan Perawatan Masa Finisher. Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan saya berikut ini.
Perawatan Masa Grower
Masa Grower pada ayam Filipina adalah ketika menginjak umur 1 sampai 7 bulan. Dimasa ini gunakan kandang umbaran yang tertutup atapnya yang penting sinar matahari pagi bisa masuk dan sirkulasi udara bebas keluar dan masuk. Tujuannya adalah agar ayam bebas bergerak sehingga mengurangi resiko stres pada ayam.
Usahakan untuk memberikan pakan yang kaya akan protein dan karbohidrat karena dimasa ini adalah proses pematangan organ-organ vital yang dibutuhkan seperti pembentukan otot maupun organ untuk reproduksi serta menunjang masa pertumbuhan. Maka dari itu perhatikan asupan nutrisi pada ayam serta Jjngan lupa pula memberikan multivitamin dan vaksinisasi secara berkala.
Perawatan Masa Finisher
Ketika memasuki Masa Finisher atau tepatnya berumur 7 bulan atau lebih ayam sudah boleh dilatih karena pada dasarnya ketika ayam sudah memasuki usia 7 bulan otot ototnya sudah terbentuk hampir sempurna.
Akan tetapi perlu diingat bahwa proses latihan harus bertahap tidak boleh langsung diberikan latihan yang berat. Untuk latihan abar juga harus menginjak usia 10 bulan dan jangan terlalu lama, latihan abar dilakukan maksimal 2 sampai 3 menit saja.
CATATAN: Ayam Filipina tidak boleh dimandikan terlalu sering supaya bulunya tidak rontok. Karena ayam ini akan terlihat gagah jika bulunya tumbuh sempurna.